Selasa, 10 Maret 2009

Kata-kata Kasar





Ceritanya ..................,
Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat.
" Oh, Maafkan saya " adalah reaksi saya.
Ia berkata, "Maafkan saya juga, saya tidak melihat anda".
Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan.
Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita
memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.

Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam,
anak lelaki saya berdiri diam-diam di samping saya.
Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh.
"Minggir !!", kata saya dengan marah. Ia pergi, hati kecilnya hancur.
Saya tidak menyadari betapa kasarnya kata-kata saya kepadanya.
Ketika saya berbaring di tempat tidur,
dengan halus bayanganku berbicara padaku,
"Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal,
etika kesopanan kamu gunakan, tetapi anak-anak yang engkau kasihi,
sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang.
Coba lihat ke lantai dapur,
engkau akan menemukan beberapa kuntum bunga dekat pintu.
Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh anakmu, merah muda, kuning dan biru.
Anakmu berdiri tanpa suara supaya tidak menggagalkan kejutan
yang ia akan buat bagimu, dan kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu".
Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku mulai menetes.

Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya,
"Bangun nak, bangun," kataku. "Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku ?"
Ia tersenyum, "Aku menemukannya jatuh dari pohon."
"Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik seperti Ibu.
Aku tahu Ibu akan menyukainya, terutama yang berwarna biru."
Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal karena telah kasar padamu,
Ibu seharusnya tidak membentakkmu seperti tadi."
Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa, Aku tetap mencintaimu."
Akupun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan aku benar-benar
menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang biru."

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok,
perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja dengan mudahnya
mencari pengganti kita dalam hitungan hari ?
Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan
selama sisa hidup mereka.
Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih dalam kepada pekerjaan kita
ketimbang keluarga kita sendiri, suatu investasi yang tentunya kurang bijaksana, bukan ?"

Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita di atas ?
Apakah anda tahu apa arti keluarga ?
Dalam bahasa Inggris, keluarga sama dengan family
Family - (F)ather, (A)nd (M)other, (I), (L)ove, (Y)ou.
Teruskan cerita ini kepada orang-orang yang anda pedulikan,
Saya telah melakukannya.

Cerita ini saya dapatkan di waktu lalu ketika seorang teman mengirimi saya resonansi
yang berisikan sebuah cerita di atas .., menyentuh sekali ...
Semoga tulisan ini juga menyentuh pembaca yang lain untuk dapat
lebih menyebarkan kasih sayang, paling tidak kepada orang terdekat kita
lalu menyebar ke orang-orang sekitar, dan dunia semoga damai ....

Terima kasih ....,

1 komentar:

EMPIRE OF DREAMS mengatakan...

Sungguh inspiratif, sering saya menganggap pekerjaan terlalu penting dan menomorsekiankan urusan keluarga, padahal hakikatnya kita bekerja untuk kebahagiaan keluarga yang slalu menemani dalam suka dan duka